Saat ini istilah self reward cukup populer dan mulai di berbagai tempat perbincangkan, salah satunya di media sosial. Self reward merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap diri sendiri atas apa yang telah diperoleh.
Apresiasi tersebut dilakukan untuk mendapatkan rasa senang, bahagia serta rasa puas. Hal tersebut karena telah berhasil menyelesaikan hal-hal yang sulit atau telah berhasil mencapai goal serta target tertentu. Misalnya disaat kita telah berhasil dalam menjalankan tugas atau pekerjaan yang berat di kantor.
Bahkan dalam memberikan self-reward bagi diri sendiri tidak harus dilakukan ketika berhasil atau sukses mencapai target atau mimpi. Jika sedang merasa gagal atau terpuruk kita bisa memberikan self-reward untuk menghargai diri sendiri sebagai tanda terimakasih atas usaha yang telah kita lakukan.
Namun, banyak individu yang salah mengartikan konsep self reward yang sebenarnya. Banyak yang beranggapan bahwa memberikan hadiah terhadap diri sendiri bisa kita lakukan dengan berbelanja barang-barang mahal, traveling, serta menghambur-hamburkan uang untuk hanya sesaat.
Tanpa disadari, dengan melakukan self-reward seperti itu merupakan salah satu bentuk perilaku konsumtif yang hanya bertujuan untuk menuruti keinginan semata, sehingga menjadi pribadi yang boros. Jadi kita harus memahami perbedaan antara self reward dengan perilaku boros.
Dalam acara BincangShopee “Self Love: Awali dari Diri Sendiri”, pada Rabu 26 Januari 2022. Psikolog Inez Kristanti, M.Psi mengatakan bahwa memberi diri sendiri hadiah itu tidak membeli apapun yang kamu inginkan secara sembarangan atau sering juga kita sebut dengan laper mata atau FOMO.
Tapi ketika melakukan self reward itu kita sudah memastikan dulu apakah hadiah yang ingin kamu memberikan untuk diri sendiri sudah masuk akal, sesuai budget tidak, dan self-reward itu tidaklah harus mahal. Self-reward itu adalah sesuatu yang memang bermanfaat untukmu.
Jadi, bagaimana sih self reward yang tetap on budget agar dompet tetap aman?
1. Tidak mengikuti gengsi
Dengan membeli barang-barang mahal hanya untuk menutupi rasa gengsi termasuk kesalahan besar. Karena, tidak akan pernah ada habisnya dan akan terus menerus merasa kurang jika selalu mengikuti ego atau gengsi. Kemudian ketika kurang puas, maka kita akan terus membeli barang sampai merasa puas.
2. Menetapkan budgeting
Ketika berbicara tentang self award, ada baiknya untuk menetapkan budget atau batas maksimal pengeluarannya. Kita dapat menentukan sebelumnya yang menjadi prioritas utama. Seperti, membayar sewa rumah, membeli kebutuhan rumah dan membayar cicilan.
Setelah itu barulah kita menetapkan budget untuk melakukan self reward, sehingga dapat menghindari pengeluaran yang dapat membuat dompet kering karena berbelanja berlebihan.
3. Mencari kegiatan self reward yang gratis
Mayoritas orang berpikir bahwa memberikan apresiasi diri dengan menghabiskan banyak uang untuk makan, traveling, atau bahkan membeli barang-barang mewah.
Sebenarnya dalam memberikan self reward tidak perlu melakukan hal-hal tersebut, ada banyak cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk mengapresiasi diri tanpa harus mengeluarkan uang. Misalnya, menonton tayangan youtube, melakukan me time, tidur sepuasnya, menonton film dan mendengarkan podcast yang dapat memberikan dampak positif.
Dengan memberikan self reward terhadap diri sendiri, sebenarnya tidak hanya menunjukkan bahwa kita menghargai diri sendiri. Tetapi juga salah satu bentuk bahwa kita mencintai diri kita sendiri. Self reward dapat membantu kita untuk lebih menikmati hidup. Ketika kita merasa lelah atau tertekan dengan pekerjaan yang sedang kita lakukan.
Untuk itu, kita perlu mengingat bahwa mengapresiasi kinerja perlu kita lakukan, tetapi bukan berarti menghanbiskan semua gaji, dan jangan sampai reward yang kita berikan berujung pemborosan sehingga menguras isi dompet.